loading…
Jaje laklak akan disajikan pada delegasi World Water Forum yang akan mengunjungi desa wisata Jatiluwih. Foto/budaya Indonesia
World Water Forum ke-10 ini akan menjadi kesempatan emas bagi Indonesia untuk memperkenalkan keragaman budaya dan pariwisata, khususnya Bali kepada dunia.
Ketua DTW Desa Wisata Jatiluwih Ketut Purna Jhon mengatakan para delegasi akan disuguhkan hidangan spesial khas Bali, yakni jaje laklak.
“Jika memungkinkan, kami juga akan menyuguhkan jaje laklak kepada delegasi World Water Forum,” kata Ketut Purna John, melansir release Kemenparekraf RI.
“Jaje laklak ini mirip seperti kue serabi, tetapi dibuat dengan bahan dari beras merah,” ujar dia lagi.
Sebagai informasi, melansir dari laman Kemdikbud, Jaje Laklak sekilas mirip dengan kue serabi (Jawa) atau surabi (Sunda atau Bandung). Jajanan tradisional khas Bali ini bisa disuguhkan sebagai pengantar minum kopi dan teh maupun suasana lainnya.
Jajanan tradisional Jaje Laklak bisa ditemukan di pasar tradisional atau warung-warung ataupun pedagang kue tradisional yang ada di Bali.
Bahan untuk pembuatan jaje laklak ini sebagaimana jenis kue tradisional nusantara lainnya adalah tepung beras yang dicampur dengan air, gula, dan pewarna alami.
Kue ini disajikan dengan gula merah yang dicairkan dan taburan parutan kelapa. Tapping cara masak dengan kayu bakar sehingga menimbulkan sensasi rasa yang menarik untuk dinikmati.