Di tengah kabar bahwa Federal Reserve mungkin akan memangkas suku bunga hingga 50 basis poin dalam pertemuan mendatang, dunia kripto—terutama Bitcoin—siap menghadapi perubahan yang tak terduga.
Pemangkasan suku bunga acapkali memberikan dorongan positif bagi aset-aset berisiko seperti cryptocurrency. Akan tetapi, jika skala pemotongannya terlampau besar, hal itu juga bisa menjadi pertanda masalah ekonomi yang kian genting, yang akan membuat investor lebih berhati-hati.
Pemotongan Suku Bunga The Fed dan Dampaknya pada Bitcoin
Secara historis, The Fed lebih sering melakukan penyesuaian kecil, yakni sekitar 25 bps. Namun, kali ini, spekulasi seputar pemotongan 50 bps mulai menguat. Langkah besar seperti ini bisa menjadi sinyal bahwa The Fed mencoba untuk menyusul keterlambatan dalam mengatasi sinyal-sinyal kelemahan ekonomi, terutama setelah laporan ketenagakerjaan yang mengecewakan.
Pendiri 10X Research Markus Thielen mewanti-wanti bahwa pemotongan sebesar itu bisa dilihat sebagai tanda gawatnya situasi. Hal ini bisa menyebabkan “eksodus” para investor untuk keluar dari aset berisiko seperti Bitcoin.
“Sementara pemotongan suku bunga sebesar 50 basis poin mungkin menandakan kekhawatiran mendalam di pasar, fokus utama The Fed tetap pada mitigasi risiko ekonomi, bukan pada reaksi pasar,” ujar Thielen dalam laporannya kepada para klien.
Dengan semakin kuatnya kekhawatiran akan perlambatan ekonomi, pemotongan suku bunga yang besar pun mungkin sudah semakin dekat. Jika pemotongan sebesar 50 bps terjadi, ini bisa menjadi petunjuk bahwa kondisi ekonomi jauh lebih buruk dari perkiraan. Pada akhirnya, kondisi ini akan membuat investor mencari perlindungan di aset yang lebih stabil. Hal ini akan berdampak negatif bagi Bitcoin, karena investor cenderung memilih aset yang lebih aman di tengah ketidakpastian.
Terlebih, alat FedWatch dari Chicago Mercantile Exchange juga mencatat adanya peluang sebesar 25% terjadinya pemotongan 50 bps. Temuan ini lantas menambah spekulasi di kalangan pelaku pasar.
Mati Greenspan, CEO Quantum Economics, mengatakan kepada BeInCrypto bahwa pemotongan sebesar 25 bps bisa mendukung harga Bitcoin, namun pemotongan 50 bps justru dapat memberi dampak sebaliknya. Sang CEO mencatat langkah ekstrem tersebut bisa dipandang sebagai “tindakan putus asa”, yang dapat memicu reaksi negatif di pasar. “Inilah alasan mengapa langkah seperti itu sangat kecil kemungkinannya terjadi,” tambah Greenspan.
Pandangan ini selaras dengan kenyataan bahwa kenaikan harga Bitcoin baru-baru ini sebagian besar terdorong oleh ekspektasi akan adanya pemotongan suku bunga yang lebih moderat.
“Harapannya sekarang adalah The Fed akan memotong suku bunga sebesar 0,25%, yang akan menjadi sinyal bullish untuk pasar saham dan kripto, karena hal ini akan mengurangi biaya pinjaman,” ujar Greenspan.
Pada intinya, walaupun investor Bitcoin biasanya memandang pemotongan suku bunga sebagai sinyal positif, pemangkasan yang lebih besar dari ekspektasi bisa menandakan adanya masalah ekonomi yang lebih genting, yang pada akhirnya memberikan tekanan pada Bitcoin.
Bagaimana pendapat Anda tentang rencana pemangkasan suku bunga The Fed serta efeknye ke pasar kripto dan Bitcoin? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.