loading…
Coldplay membayar ratusan miliar rupiah ke eks manajer mereka, Dave Holmes untuk menyelesaikan perselisihan kontrak. Dave sebelumnya menggugat Rp207 miliar. Foto/NME
Dilansir dari Daily Mail, Rabu (10/7/2024), Coldplay berpisah dengan Dave pada 2022 setelah lebih dari dua dekade bersama. Perpisahan ini memicu masalah hukum yang dramatis dan panjang.
Pada 2023, Dave mengklaim Coldplay belum membayarkan komisi sebesar 10 juta pound atau Rp207 miliar untuk album ke-10 dan ke-11 band yang digawangi Chris Martin tersebut, yang keduanya belum dirilis. Namun, band tersebut, mengajukan gugatan balik sebesar 14 juta pound atau Rp290 miliar.
Dalam gugatannya, pelantun Fix You tersebut mengklaim bahwa Dave kehilangan kendali atas anggaran tur konser mereka yang bertajuk Music of the Spheres. Hal ini menyebabkan band tersebut mengeluarkan uang lebih besar yakni 17,5 juta pound atau Rp363 miliar.
Sementara itu, dokumen yang diajukan di Pengadilan Tinggi London yang diperoleh The Sun menunjukkan bahwa Coldplay menyetujui untuk membayar mantan manajer mereka sebesar tujuh angka dengan nominal yang dirahasiakan. Hal ini bertujuan untuk menyelesaikan masalah di antara mereka.
“Chris dan bandnya senang karena mereka telah membuat batasan, tetapi ada harganya. Penyelesaian itu menghabiskan biaya jutaan dolar. Mereka hanya ingin terus maju,” kata seorang sumber.
Sejak kepergian Dave, sahabat Chris, Phil Harvey, yang membantu mendanai rekaman pertama Coldplay dan kemudian dikenal sebagai anggota kelima band, telah turun tangan untuk memimpin tim manajemen mereka.
Tahun lalu, pertarungan hukum Coldplay dengan mantan manajer mereka berubah drastis, saat Dave menuduh band itu mengarang cerita tentang kecelakaan dan pelanggaran etika. Dave mengatakan kepada Daily Mail bahwa ia yakin band asal Inggris itu tahu sedang dalam masalah, setelah mereka mengajukan gugatan balik sebesar 14 juta pound atau Rp290 miliar.